Teori Psikologi Sosial
- Teori Penguatan (Reinforcement Theory)
- Teori Belajar Sosial dan Imitasi (Theories of Social Learning and Imitation)
- Observational Learning
- Teori Penguatan Sosial (Social Reinforcement Exchange Theories)
- Teori Tingkah Laku Sosial Dasar (Behavioral Sociological Model of Social Exchange). Dicontohkan oleh Homas pada teori ini bahwa pada hakekatnya sama dengan proses jual beli dimana kedua belah pihak saling memberi harga dan mencari keuntungan.
- Teori Hasil Interaksi (Theory of Interpersonal Independence). Hubungan dua orang atau lebih dimana saling tergantung untuk mencapai hasil dan memaksimalkan hasil positif bagi tiap peserta interaksi.
- Teori Fungsional dari Interaksi Otoriter (Equity Theory). Menurut Walster, Berscheid, dan Adams, teori ini membicarakan tentang keadilan dan ketidakadilan dalam hubungan interpersonal. Setiap kontribusi yang diberikan disebut input bersifat negatif contohnya seperti usaha, kerja, dll, dan sesuatu yang diterima disebut outcome bersifat positif afeksi seperti semangat, minat.
- Teori Orientasi Lapangan (Field Theoretical Orientation)
- Teori Peran (Role Theory)
- Teori Orientasi Kognitif (Cognitive Theory Orientation)
- Krech & Crutchfield’s Cognitive Theory
- Cognitive Consistency Theories
- Teori Atribusi
- Theories of Social Comparison, Judgement and Perception
Pendekatan dalam Psikologi Sosial
Berikut ini beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam psikologi sosial :Ruang Lingkup Psikologi Sosial
Shaw dan Constanzo membagi ruang lingkup psikologi sosial menjadi tiga, yaitu :- Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses pada individu yang dicontohkan seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar.
- Studi tentang proses proses individu bersama, seperti bahasa, sikap, perilaku, dan lainnya.
- Studi tentang interaksi dalam kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi, persaingan, kerjasama, dan lainnya.
Tujuan Psikologi Sosial
Tujuan psikologi sosial dijabarkan sama seperti disiplin ilmu lainnya. Dimana terdapat tujuan instruksional dalam bentuk tujuan kurikuler atau tujuan pembelajaran. Tujuan kurikuler dalam psikologi sosial, terdapat lima tujuan yang perlu dicapai, yaitu :- Situasi sosial tidak semuanya baik, sehingga peserta didik perlu mendapat pengetahuai tentang psikologi sosial agar tidak terpengaruh, tersugesti, oleh situasi sosial yang tidak baik tersebut.
- Peserta didik dibekali pengetahuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial secara sistematis dan menanamkan proses kejiwaan yang berkaitan tentang hubungan kehidupan bersama yang saling mempengaruhi.
- Peserta didik dibekali dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan sesama individu dalam masyarakat sehingga memudahkan melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan kepada tujuan dengan sebaik- baiknya.
- Peserta didik dibekali dengan kesadaran akan kehidupan bersosial dan lingkungannya untuk merubah sifat dan perilaku sosialnya lebh baik.
- Peserta didik dibekali dengan kemampuan pengembangan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial dalam perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, lingkungan, teknologi, dan keilmuan.
sumber :https://dosenpsikologi.com/psikologi-sosial
0 comments:
Posting Komentar